Friday, December 2, 2011

Kawasaki ER-6n dan Ninja 650R 'CUMA' 99 Juta dan 104 Juta


Minggu lalu tepatnya 26 November 2011, Kawasaki resmikan peluncuran ER-6n dan Ninja 650R. Harga jualnya resmi dilepas Rp 99 juta untuk naked bike ER-6n dan Rp 104 juta untuk Ninja 650R. "Beda hanya Rp 5 juta saja," beber Reiner Sitorus, Sales Promotion KKD Departmen Head PT KMI.

Menurutnya harga ini adalah harga yang wajar untuk moge yang diproduksi di Thailand sebagai produk global. Selain dijual di kawasan Asia, moge ini juga dilepas di Amerika, Eropa dan Jepang.

Desain yang diluncurkan kali ini juga mengikuti bentuk ER-6n dan Ninja 650R terakhir atau yang paling baru. Jok berundak, bentuk batok lampu baru dan swing arm yang lebih dinamis jadi cirinya.

Sedang mesinnya mengusung dua silinder segaris, DOHC dan memiliki 8 katup. Kapasitas mesinnya bersih 649 cc dan sudah dilengkapi dengan pendingin air.

Asiknya, inden untuk pembelian motor ini lumayan cepat. "Pesan bulan November ini, delivery kira-kira di bulan Desember untuk ER-6n. Sedang Ninja 650R pada Januari," beber Reiner yang menargetkan penjualan masing-masing tipe 100 unit perbulan.

Harga terjangkau yang diberikan Kawasaki di kelas Moge, sedikit banyak akan mempengaruhi konsumen yang ingin membeli Moge bekas. jika dibandingkan dengan harag moge di kelas yang sama pada umumnya, harganya mencapai 200 juta lebih. untuk harga second nya pun tidak terpaut jauh.

Sumber: motorplus.otomotifnet.com 

Monday, November 21, 2011

Kembalinya Sang Dewa Road Race

Dalam final gelaran balap motor paling bergengsi di Indonesia 'Indoprix' yang berlangsung di sirkuit Balipat Binuang Kalimantan Selatan, Hendriansyah kembali menunjukkan keperkasaannya sebagai "dewa road race". Sapu bersih pole position di IP 110cc dan IP 125cc dikuasai tanpa ampun. Pembalap HRVRT BGM-HBM KYT Racing team itu, seperti kembali di era underbone 2-tak.
Hal ini terjadi ketika race-2 di kelas IP 125cc, Hendri melaju sendirian di depan tanpa perlawanan yang berarti. padahal point dari Sang Dewa sudah tidak terkejar lagi. namun tampaknya Hendri enggan memberikan podium kehormatan tertingginya dengan sukarela. Persaingan justru terjadi di barisan kedua antara Denny Triyugo dan Rafid Topan. Bahkan keduanya hampir finish bersamaan.
Keberhasilan Hendriansyah setelah come back nya, bukan lantaran main instant seperti mi instan. berbagai cara dilakukan demi mendapatkan podium,"Stop makanan goreng-gorengan, kontrol makanan karbohidrat dan olahraga rutin," kata pembalap senior dari Yogyakarta. Hasilnya berat badan Hendri dari 64 kg turun ke 58 kg. Selain fisik, segudang pengalaman yang dimiliki Hendriansyah juga menunjang skill nya dalam menaklukkan sirkuit masyarakat Kalimantan Selatan ini.
Champione Hendriansyah...

Sumber: otosport.otomotifnet.com 
Sumber Foto: sportku.com 

Sunday, November 20, 2011

Suzuki Resmi Tinggalkan MotoGP 2012


Musim 2012 nanti, kita tidak akan melihat tim biru langit Suzuki. Kontrak Suzuki sendiri sebenarnya akan berakhir di MotoGP pada akhir 2011. Dorna selaku penyelenggara MotoGP beberapa kali membujuk dan menawarka bantuan agar Suzuki tetap mau berpartisipasi pada ajang MotoGP 2012 yang akan mempertarungkan motor 1000cc. Namun sayang, krisis yang melanda benar-benar harus memaksa Suzuki mundur di 2012. "Suzuki Motor Corporation memutuskan untuk menunda sementara partisiasinya di MotoGP pada musim balap 2012", demikian pernyataan resmi Suzuki yang dirilis pada tanggal 18 Nopember 2011.
Namun, kemungkinan juga tim biru langit ini akan kembali pada musim 2014."Dengan rencana kembali ke MotoGP pada 2014, Suzuki memusatkan perhatian pada pengembangan mesin baru yang kompetitif",sambung pernyataan Suzuki.
Sangat disayangkan, pada seri-seri terakhir sudah tampak gelagat motor GSV-R akan kompetitif. Ini ditunjukkan beberapa kali Alvaro Bautista menyodok barisan 5 besar. Bahkan ketika di Sepang, Bautista mampu meladeni perlawanan Super Sic yang memakai RC212V versi pabrikan seperti kepunyaan Stoner sebelum akhirnya berujung pada kecelakaan maut yang mengakibatkan tewasnya Simoncelli.Seri terkhir pun Bautista mampu meladeni Ben Spies sebelum akhirnya cium tanah air yang juga menyeret 3 pembalap Ducati termasuk Valentinno Rossi.
Suzuki mengawali debut balapnya pada 1974 dengan mengusung pembalap Inggris Barry Shane, yang kemudian menjadi juara dunia pada 1976 dan 1977. Lama tak menjadi juara dunia, mengawali millenium baru tahun 2000 kembali Suzuki mengantarkan pembalapnya menjadi juara dunia, yaitu Kenny Robert Jr. Itulah kali terakhir Suzuki berada di puncak podium dunia.

Thursday, November 17, 2011

Siapapun Bisa ke MotoGP !


Banyak jalan menuju roma. Sepertinya ungkapan itu memang masih dan akan tetap berlaku. MotoGP yang langganan diisi pembalap Eropa, kini Indonesia pun "seharusnya" bisa ikut berpartsipasi. Bukan hanya jadi joki penghibur, tetapi juga berprestasi.
Hampir setiap minggu padat gelaran jadwal road race, hingga terjadi bentrok. Namun sayangnya, penjenjangan untuk pembalap road race masih abu-abu. Dan kalupun ada, cuma anget-anget bubur ayam. Seperti proyek milyaran GP Mono yang sempat mandek di tempat pada tahun 2010 karena mahalnya penyelenggaraannya dan sewa motor oleh peserta. Padahal pembalap muda kita sangat antusias mengikutinya. Jika membeli motor GPMono aja IMI eces, kenapa gak sekalian di subsidi aja pesertanya? Masih lebih baik jika IMI keluar uang untuk peserta yang siapa tahu di masa depan pembalapnya berprestasi ketimbang membiarkan motor-motor GP Mono tergeletak di gudang sentul yang kemudian akan berkarat.

"Terlalu konsen sama mobil, mau ke mana? Padahal budget banyak sekali, sementara talenta di motor banyak sekali dan Indonesia berpotensi ke MotoGP, tapi enggak bisa ke sana karena infrastruktur enggak ada. Bukan karena pembalapnya enggak bisa kencang," urai Matteo Guerinoni yang juga langganan jadi komentator MotoGP.
Okelah, lupakan sejenak IMI yang menganaktirikan balap motor. Salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah mengikuti Red Bull Rookies Cup. Disini para pembalap belia dituntut untuk melalui uji kelayakan sebelum masuk ke akademi. Peserta hanya datang dengan membawa peralatan safety gear seperti helm, wearpack, sarung tangan dan sepatu. urusan biaya hidup ditanggung sendiri. Sedikit berat memang, butuh dana yang tidak sedikit. Namun jika sudah lolos, bukan tidak mungkin berprestasi seperti Daniel Pedrosa, Hiroshi Aoyama, maupun Andrea Dovisioso. Bambang Gunardi, yang saat ini menjabat sebagai juri MotoGP membuat kompetisi menuju Red bull Rookies Cup berjudul FDR KYT Rookies Cup yang lombanya digelar bersamaan dengan Supersport Nasional. Inilah harapan terbaru joki-joki muda di Indonesia, untuk ke ajang internasional. Bambang mencari joki berumur 15-17 seperti regulasi Redbull Rookies Cup.

Tidak mudah memang mengikuti FDR KYT Rokies Cup, karena seluruh pembalap dicampur aduk mulai dari Indroprix, Motoprix, maupun Privater. Tapi disinilah seorang pemenang sejati karena mengalahkan lawan dari berbagai kelas.
Dan sekarang, mimpi Indonesia memiliki pembalap dunia kembali bergairah. Awal Oktober kemarin , 2 pembalap motor (Eko Prasetianto dan Emanuel Priyatna) mengikuti seleksi pada program Red Bull MotoGP Selection. “Program tersebut enggak ada biayanya dan tahun ini kita mengirim 2 pembalap berusia di bawah 15 tahun,” jelas Ari Batubara, ketua umum PP IMI. 

Untuk persiapan seleksi yang diadakan di Sirkuit Aragon, Spanyol (10-12/10) itu, ke-2 pembalap minggu depan mulai menjalani latihan di Sirkuit Sentul, Bogor. “Pada proses seleksinya mereka akan menggunakan motor sport 2-tak KTM 125 cc. Nah agar terbiasa, saat latihan nanti mereka menggunakan Kawasaki Ninja 2-tak 150 cc,” jelas Dyan Dilato, kabid olahraga roda 2 (on track) PP IMI. Meskipun berbeda Horse Power, tapi setidaknya gaya balap yang diadopsi sama jika dibandingkan naik bebek.
Memang seharusnya begitu, Indonesia dengan penduduk 200 juta jiwa lebih pasti punya segudang pembalap bermental juara. Penjenjangan yang terarah akan lebih berhasil ketimbang langsung masuk ke ajang kompetisi. Seperti Doni Tata yang menjadi korban keegoisan pabrikan Yamaha yang langsung mengorbitkan Doni ke MotoGp kelas 250. Hasilnya? Doni menjadi joki penghibur. Aprilia yang ingin mengontrak Doni Tata mengurungkan niatnya karena teken kontrak Doni hingga 5 th.




Tuesday, November 15, 2011

Kawasaki ER6


Indonesia bersiap menghadapi gempuran moge Kawasaki. Setelah menelurkan Ninja ZX-6R, kini kehadiran ER-6R tengah dipersiapkan oleh Kawasaki Motor Indonesia.Seperti  dikutip dari Sumber: motorplus.otomotifnet.com pada mei 2011 "Rencananya sekitar November-Desember. Harganya mungkin Rp 180 jutaan," ungkap Freddyanto Basuki. Spesifikasi mesin dengan mesin Parallel Twin Tipe 4-stroke, yang berkapasitas 649cc. Bore dan Stroke 83,0 x 60,0 mm, serta menggunakan pendingin cair. kompresi 10.8:1 dan menganut sistem DOHC delapan katup. Sistem digital injeksi bahan bakar.


Kawasaki melakukan berbagai perubahan pada tampilan ER6 yang akan dilansir pada 2012 mendatang. Hadir dengan konsep nakedbike, ER6 akan bermain di kelas 650cc. Desain kontemporer terlihat dari headlamp, tangki bahan bakar, jok, buritan sampai lengan ayun. Jangan tertipu oleh penampilan agresif, karena ER6 yang punya pilihan ABS dan non-ABS ini bisa diakses oleh pengendara dari segala usia dan kemampuan berkendaranya.

Paling menarik adalah konstruksi peredam kejut belakang yang terletak di samping kanan, bukan di tengah seperti motor ber monosok pada umumnya. Konstruksi ini mirip seperti Kawasaki Athlete yang telah mengaspal di Indonesia.Muffler

Berikut adalah spesifikasi Kawasaki ER-6

Engine and transmission
Displacement: 649.00 ccm (39.60 cubic inches)
Engine type: Twin
Stroke: 4
Torque: 65.76 Nm (6.7 kgf-m or 48.5 ft.lbs) @ 7000 RPM
Compression: 11.3:1
Bore x stroke: 83.0 x 60.0 mm (3.3 x 2.4 inches)
Fuel system: Injection
Valves per cylinder: 4
Fuel control: DOHC
Ignition: Digital CDI
Starter: Electric
Cooling system: Liquid
Gearbox: 6-speed
Transmission type final drive: Chain

Physical measures
Dry weight: 200.5 kg (442.0 pounds)
Seat height: 785 mm (30.9 inches) If adjustable, lowest setting.
Overall height: 1,100 mm (43.3 inches)
Overall length: 2,101 mm (82.7 inches)
Overall width: 759 mm (29.9 inches)
Wheelbase: 1,405 mm (55.3 inches)

Chassis and dimensions
Frame type: Semi-double cradle, high-tensile steel
Rake (fork angle): 24.5°
Trail: 102 mm (4.0 inches)
Front suspension: 41mm hydraulic telescopic fork
Front suspension travel: 119 mm (4.7 inches)
Rear suspension: Single offset laydown shock with adjustable spring preload
Rear suspension travel: 124 mm (4.9 inches)
Front tyre dimensions: 120/70-17
Rear tyre dimensions: 160/60-17
Front brakes: Double disc
Front brakes diameter: 300 mm (11.8 inches)
Rear brakes: Single disc
Rear brakes diameter: 220 mm (8.7 inches)

Other specifications
Fuel capacity: 15.51 litres (4.10 gallons)
Color options: Candy Plasma Blue

Modif Bajaj Pulsar 220


Pabrikan Bajaj di Indonesia baru saja menelurkan Bajaj Pulsar 220 dengan desain half fairing. Mesin yang kapasitasnya lebih besar dari pendahulunya, menjadi terkesan tanggung dengan desain yan setenga berfairing. Arnold Oscar yang tinggal di Cinere, Jakarta Selatan dan Randi Apriandi yang domisili Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat ingin Pulsar 220 miliknya mengaplikasi full fairing. “Iya. Kesannya tanggung banget kalo Cuma half fairing. Padahal cover depannya sudah mengesankan sporty.” Bilang mahasiswa yang kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten itu.
Demi mengejar tamplan yang diinginkan, mereka menghubungi Rudi Gunawan dari Berkat motor. Rudi yang kerap bermain fiberglass menawarkan konsep Suzuki GSX-R 600.”Kalau dilihat secara detail, desain standarnya pulsar 220 memang mirip GSX. Jadi tinggal dikembangin lagi”.So, setelah kedua konsumennya menyetujui konsep yang ditawarkan, project pun dimulai. Namun dimensinya diperkecil dan disesuaikan dengan belulang dan mesin Pulsar 220 agar tidak kedodoran. Dudukan yang dipakai Rudi juga mengandalkan dari bawaan asli motor India ini.
Kelar urusan body di sektor depan, kurang afdol kalo urusan buritan juga tidak dirombak. Oleh kedua pemilik, tidak ingin tampilan belakang berubah namun tetap ingin tampil sporty. Solusinya, aplikasi singe sitter.Oleh Budi hanya membuat cover penutup bagi jok,”Kalau mau dilepas, tinggal dilepas lewat kunci jok”. Namun, bagi Randi masih perlu diupgrade lagi tampilan kaki-kaki agar makin sporty.maka dari iu, Randi meminta Rudi untuk mengaplikasi monosok.”Monosok diambil dariHonda Hornet. Untuk pemasangan, konstruksi Arm Hornet yang A diubah menjadi H agar masuk ke frame Pulsar”. Jadilah Suzuki GSX-R rasa India.

Loris Capirossi ditunjuk sebagai penasehat World Champhionship

Setelah berkarir selama 22 tahun di Grand Prix di mana Italiano ini telah melakukan start 328 race, memenangi tiga gelar dan memenangi podium sebanyak 99 kali, Dorna Sports sangat senang dapat memanggil  Capirossi  untuk berbagi pengalamannya yang luas dan pengetahuan sebagai mantan joki MotoGP yang telah berlaga d kategori 125cc 250cc, 500cc dan MotoGP.

Dengan sebuah bab baru yang menarik dalam sejarah Kejuaraan Dunia dimulai dengan pengenalan mesin-mesin berkapasitas 1000cc, CRT baru aturan dan kategori Moto3 baru untuk musim 2012, wawasan Capirossi akan memberikan masukan yang sangat berharga bagi MotoGP menyambut penting dan signifikan perubahan dengan olahraga. 

Pemahaman tentang kebutuhan dan persyaratan pengendara dan pengalaman yang luas dari berbagai mesin yang berbeda, Capirossi akan memberikan saran Kejuaraan Dunia mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan, peraturan baru, persaingan pada umumnya dan homologasi trek baru. 

Dalam pengakuan atas kontribusi luar biasa Capirossi untuk olahraga sepanjang karirnya, Dorna juga telah membuat permintaan ke FIM bahwa nomor 65 akan dipensiunkan dari penggunaan di Kejuaraan Dunia MotoGP. Berarti dalam sejarah MotoGP ada 3 nomor yang keramat tidakboleh dipakai, yaitu nomor 74 milik mendiang Dijiro Katoh, 58 mendiang Simoncelli, dan nomor start 65 milik Capirossi. Bahkan nomor 46 milik Vallentino Rossi juga akan dibekukan.


Filosofi Tarix Jabrix 3



Bagi bikes yang demen ama film Tarix Jabrix 3, pasti juga tau pesan-pesan moral yang disampaikan. sori bro, bukan maksud promosi film ni, tapi beneran ente harus liat nih film. Mungkin geng motor terbaik di Indonesia, bahkan di dunia ini cuma mereka. Perjalanan film ini seakan akan mengajak kaum geng motor khususnya di kota bandung untuk betobat dan berbuat baik daripada berbuat keonaran dan kebrutalan yang berujung pada permusuhan hingga dipenjara. Cacing sang ketua, tak pernah gentar dalam mengajak geng motor Road Devils untuk berbuat baik. Berkelahi melawan puluhan anggota Road Devils, hingga balapan melawan sang jendral Road Devils.
Memang tidak semua geng motor berbuat arogan, namun toh akhir-akhir ini kita sering melihat berita di tv tentang maraknya aksi-aksi geng motor yang brutal. Tak jarang hanya karena saling melihat, sudah bisa mematik api perkelahian hingga pembunuhan. Bukan itu saja, warga yang kebetulan melintas dan tak tahu menahu ikut kena sabet samurai. Toko, dan rumah yang kebetulan berada di tempat kejadian ikut dirusak bahkan dijarah. Bahkan bukan tidak mungkin perkelahian yang terjadi hanya modus, untuk kemudian menjarah toko atau rumah yang kebetulan disekitar lokasi.
Yang lebih memprihatikan, anak-anak yang masih duduk di SMP pun ikut menjadi anggota geng motor yang bersifat anarkhis. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin bangsa ini hancur karena penduduknya sendiri. Jika memang terbentuk banyak geng motor seperti THE TARIX JABRIX di Indonesia, Hells Angels pun pasti angkat jempol buat negeri ini.


Monday, November 14, 2011

Aman Disaat Hujan Tiba

Hujan telah tiba, namun aktifitas harus tetap jalan terus. Hanya karena hujan tidak masuk kerja, bisa-bisa kena semprot Bos dan potong gaji. Tunggangan kesayangan juga harus mendapat perhatian lebih agar tetap aman dan nyaman dikendarai disaat basah. Berikut sedikit tips melibas hujan yang perlu sedikit disimak: 
1. Hindari Pemakaian Ban Kecil
Bikers yang mash mengaplikasi ban type untuk Drag Bike ada kalanya kembali ke ban ukuran standart dulu. Ban berkontur kecil sangat riskan untuk diajak melibas air, apalagi dibuat untuk berbelok. Jadi jangan sampai gedubrak hanya gara-gara ingin gaya. 
2. Pasang Spatboard Belakang
Banyak sekali manfaat spatboard belakang ini disaat musim penghujan datang. Selain untuk menghormati bikers yang dibelakang kita agar tidak terciprat air dari motor kita, juga menahan kotoran dan krikil yang ikut dilibas agar tidak mengenai bodi motor kita.So, pasang kembali spatboard belakang. Jangan sampai pacar yang jadi boncenger marah karena terciprat air. 
3.  Pakailah Jas Hujan yang Ideal
Model two piece (jaket dan celana) lebih ideal karena ukurannya yang pas.  Jika tidak ingin boncenger kita keujanan terlebh pacar, ya baiknya bawa 2 jas ujan. Jas ujan model ponco atau batman sangat mengundang resiko baik bagi pengendara sendiri maupun bikers lain karena berkelebat jika diterjang angin. Jika nyangkut ke motor , yang menyebabkan kita terjatuh dan ikut menyeret bikers lain menjadi korban akan sangat fatal. 
4. Lindungi Kepala Busi
Bagian ini paling rawan jika basah, maka dipastikan motor akan langsung mogok. Untuk itu ada beberapa cara yang dilakukan agar kepala busi tetap kering. Seperti mengisolasi dengan selotip kabel atau hitam, mengoleskan grease ke kepala busi, atau mengencangkan sambungan kabel dan kepala busi dengan cable tie. 
5. Kembali ke Bohlam Lampu Standart
Bagi yang memakai bohlam variasi, sebaiknya kembali ke model standart. Bohlam standart pabrik lebih baik menerjang hujan kabut dibandingkan model halogen sekalipun. Karena lampu halogen berwarna putih, kurang baik menembus kabut hujan. Selain itu, sayang juga kan jika lampu halogen asli brothers konsleting gara-gara hujan. 
6. Bawa Sepatu Lebih
Biasanya sobat bikers takut sepatu kantor basah gara-gara hujan. Namun jangan berkendara tanpa alas kaki, sangat berbahaya jika melintas genangan air. Bisa-bisa kaki cidera terkena krikil atau ranting yang terbawa hujan. Solusinya, tinggalah sepatu kantor di kantor. Untuk berkendara gunakan sepatu lainnya saja. 
7. Pelajari Kondisi Hujan
Jika hujan lebat bercampur angin kencang ada baiknya menepi dulu. Berkendara dalam keadaan seperti itu sangat berbahaya. Pandangan yang terbatas dan rasa dingin yang menerpa menjadikan rasa konsentrasi kita terpecah. 
8. Berteduh yang Baik
Jika memang memaksa kita untuk berteduh, pilihlah tempat yang aman seperti di rest area pom bensin, atau halaman toko. Jangan berteduh dibawah pohon, dikhawatirkan dapat tumbang sewaktu-waktu jika terkena angin kencang. Atau berteduh di dalam terowongan dan dibawah jembatan layang yang akan menyebabkan kemacetan.



Sunday, November 13, 2011

Problem Rossi di Ducati

Banyak orang mengakui bahwa motor Ducati adalah tipe motor berkarakter sulit dikendarai. Bahkan untuk seorang Valentino Rossi yang notabene menjadi juara dunia 9 kali di ajang balap motor Grand Prix, belum mampu menaklukkan motor asal negaranya itu. Terlalu liar atau tidak stabil, mungkin adalah padanan kata yang harus mendapat penjelasan dari Rossi sendiri sebagai pembalapnya.

Nah, di sesi tes MotoGP Valencia yang digelar Selasa-Rabu (8-9/11) lalu, menjadi momentum setahun Rossi berinteraksi dengan Ducati. Beragam perubahan yang dilakukan Rossi dan Ducati tidak mampu membuat kuda besi rasa Italiano itu, manut (menurut-red) pada sang legenda MotoGP. Rossi pun menjelaskan bahwa gaya balap adalah faktor paling utama mengendarai motor Ducati.

“Motor ini mempunyai kekuatan dan kelemahan yang tidak sesuai dengan gaya balap saya. Padahal ini adalah bagian yang menjadi kekuatan saya selama ini. Menyelaraskan perilaku mengendara dengan karakter motor bukanlah pekerjaan instan, membutuhkan waktu, kesabaran dan kerja keras,” papar Rossi.

Ada juga yang mengatakan bahwa Rossi sudah cukup tua dan kehilangan motivasi untuk balapan. Hal ini ditepis Rossi dengan tegas. “Usia 32 bukanlah usia yang tua untuk seorang pembalap, karena ini bukan sepakbola. Tentang motivasi balapan dan memenangi balapan, saya rasa tidak pernah turun. Jika memang saya sudah mengalami penurunan motivasi balapan dan menang, lebih baik saya tinggal di rumah saja,” lanjutnya.

Hal lain yang membuat Rossi sulit mengejar ketertinggalan selain adaptasi gaya balap di Ducati, adalah karena kompetisi di MotoGP semakin berat. Semua pembalap rata-rata memiliki skill bagus. Jika dibandingkan di musim-musim sebelumnya, peningkatan performa pembalap lain di MotoGP cukup signifikan.

“Saya tidak mengalami penurunan skill atau performa. Namun pembalap lain yang mengalami peningkatan performa. Kemampuan saya masih bagus kok!” seru Rossi.

Semoga tahun depan Rossi sudah bisa menyesuaikan gaya balapnya dengan karakter motor Ducati yang sekarang menggunakan rangka ala motor Jepang. Agar kompetisi MotoGP lebih seru!

Slogan Suzuki Indonesia di MotoGP

Pada perhelatan MotoGP seri terakhir hingga sesi tes resmi pra musim MotoGP 2012, tim Rizla Suzuki menempelkan slogan yang tidak asing dengan Bahasa Indonesia yaitu “Tantang!”. Pertanyaan pun mulai mengalir deras, apakah ini bentuk support Suzuki Indonesia dalam hal ini PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kepada tim Suzuki di MotoGP?
Menyikapi lontaran pertanyaan dari banyak orang tentang hal ini, www.otosport.otomotifnet.com pun coba menelusuri hingga ke pihak Suzuki Indonesia yaitu PT SIS untuk mengkonfirmasi kebenaran support mereka di MotoGP kepada tim Rizla Suzuki. “Mungkin itu dari Suzuki Motor Corporation (SMC), kita juga lagi konfirmasi maksudnya. Apakah itu Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu karena agak janggal,” ujar Suandi Widiarto, Deputy GM Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa hari lalu.

Setelah menunggu beberapa hari kemudian, tepat hari ini Kamis (10/11) Suandi kembali memberikan kabar gembira tentang slogan “Tantang!” di tunggangan Alvaro Bautista di MotoGP Valencia tersebut. Ternyata itu benar diambil dari Bahasa Indonesia, tapi bukan dari pihak Suzuki Indonesia (PT. SIS). Tulisan “Tantang!” tersebut merupakan arti slogan “Change & Challenge” dari Suzuki Motor Corporation. “Bersamaan dengan pagelaran Indoprix Surabaya, Suzuki kedatangan tamu dari SMC yaitu Mr. Sahara dari Divisi Racing SMC. Di sana Mr. Sahara melakukan obrolan dengan orang-orang PT SIS. Ia sempat menanyakan arti slogan mereka yaitu ‘Change & Challenge’ dalam bahasa Indonesia. Eh, tau-tau dipajang tulisan di buritan motor MotoGP,” lanjut Suandi.


“Pesan ini mungkin ditujukan untuk Indonesia, tapi sayang pihak Suzuki Motor Corporation juga tidak pernah mengabari kami tentang hal tersebut. Jadi bahasanya kurang tepat,” tutup pria ramah itu. Hmm....., apakah karena Indonesia adalah potensi pasar besar bagi Suzuki seperti yang dilakukan oleh kompetitornya (Yamaha dan Honda)? Sepertinya Suzuki Indonesia harus lebih sering melakukan obrolan tentang kesempatan bekerjasama untuk ajang MotoGP agar tidak terkesan ‘kagetan’ seperti itu. Setidaknya pasang slogan yang mencerminkan citra Suzuki Indonesia seperti “Semakin Di Depan” milik Yamaha dan “Satu Hati” milik Honda.


Friday, November 11, 2011

Sejarah Sepeda Motor di Indonesia


Sepeda motor di Indonesia pertama kali dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893.    Sehari-hari  J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.   J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.


Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia.  Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor.   Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut.

Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum.   Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman.  Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York.   Jadi, meski yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya.   Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat.   Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga.

Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).   Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta.  Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm.  Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik.   Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.

Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter.   Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.   Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor.   Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler.

 
Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir sepeda motor listrik beroda tiga yang menggunakan tenaga baterai, yang bernama De Dion Bouton Tricycle buatan Perancis.  Sepeda motor listrik beroda tiga itu juga digunakan untuk menarik wagon penumpang.   Sepeda motor De Dion Bouton cukup terkenal di masanya.

Sepeda motor lain terlihat pada tahun 1902 yang juga digunakan untuk menarik wagon yaitu sepeda motor Minerva buatan Belgia.   Mesin Minerva saat itu juga dipesan dan digunakan pada merk motor lain  sebelum bisa membuat mesin sendiri, diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.

Pada 1906, Administratur Bantool (Bantul) di Yogyakarta juga terlihat mempunyai sepeda motor dan beberapa buah mobil.   Pada masa itu, memang hanya orang Belanda dan Inggris serta disusul pribumi ningrat yang mempunyai kemampuan membeli sepeda motor pada masa-masa awal.

Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah.  Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula.

Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 – 1926.  R.S Stockvis & Zonnen Ltd merupakan salah satu perusahaan yang tercatat menyediakan suku-suku cadang motor dan mobil (juga mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika).

Tour de Java
Pengendara mobil di Indonesia masa itu ternyata tidak lepas dari gelegak kompetisi seperti pengendara di luar negeri.   Mereka acap kali membuat catatan rekor perjalanan dan jalur yang dianggap umum saat itu adalah Batavia -  Soerabaja.   Tidak mau kalah dengan pengendara mobil, pengendara sepeda motor pun berupaya membukukan rekor perjalanan lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850 kilometer. Namun, tidak seperti rute mobil yang dicatat secara rinci dalam sumber sejarah, rute sepeda motor agak umum.  Hanya disebutkan dari Batavia kearah Bandung, Semarang, Blora, Tjepu, menuju Soerabaja..
Tanggal 7 Mei 1917, Gerrit de Raadt dengan mengendarai sepeda motor Reading Standard membukukan rekor perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dalam waktu 20 jam dan 45 menit.
Sepuluh hari setelahnya, 16 Mei 1917, Frits Sluijmers dan Wim Wygchel yang secara bergantian mengendarai sepeda motor Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan Gerrit de Raadt.  Mereka mencatat waktu 20 jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.



 
Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge dengan sepeda motor Harley Davidson membukukan rekor baru dengan catatan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.
Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam.
Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten Dam, enam hari sesudahnya, 24 September 1917, Goddy Younge yang berasal dari Semarang kembali mengukir rekor baru dengan catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.


Gerrit de Raadt yang pertama kali membuat rekor 20 jam 45 menit kemudian memperbaiki rekor terakhirnya dengan sepeda motor Rudge pada 18 Agustus 1932 dengan catatan waktu 10 jam 1 menit atau tidak lebih dari setengah waktu rekor pertamanya.   Saat inipun, menempuh Jakarta – Surabaya dalam waktu 10 jam mengendarai motor merupakan pencapaian yang tidak mudah.

Sejak tahun 1934, rute Batavia-Soerabaja tidak lagi hanya melalui Bandung yang jaraknya 845 kilometer, tetapi juga melalui jalur utara (lewat Pamanukan) yang jaraknya lebih pendek 45 kilometer.

Pada tahun 1950, ribuan motor BMW masuk ke Indonesia dengan dua cara, yaitu lewat jalur pemerintah (hanya perwira yang diizinkan) dan lewat jalur swasta dengan membangun tempat pameran dan pemesanan.   Di Bandung saat itu ada dua, yaitu NV Spemotri yang gedungnya saat ini menjadi Bank Niaga di Dago, dan CV Dennbarr di Simpang Lima Bandung.   Yang paling banyak masuk Indonesia adalah BMW satu silinder 249 cc, yaitu R25, R26, dan R27.    BMW menjadi semacam kendaraan resmi pembuka jalan acara kenegaraan seperti ketika mengawal masuknya bendera Merah Putih ke Bandung tanggal 28 September 1961.   Varian langka BMW R51/2 500 cc keluaran 1952 diyakini hanya ada dua di Indonesia.

Pada awal tahun 1960-an, skuter Vespa masuk Indonesia disusul dengan skuter Lambretta pada akhir tahun 1960-an.  Pada masa itu, masuk pula sepeda motor asal Jepang, Honda, Suzuki, Yamaha, dan belakangan juga Kawasaki.   Pada akhirnya, bagaimanapun, seperti juga terjadi di seluruh dunia, motor (mobil) Jepang akhirnya merajai pasar otomotif dunia.

 
Sumber :
http://umum.kompasiana.com/2008/10/12/sejarah-sepeda-motor-di-indonesia/events/ib/?avatar
http://kreatifitasurangbandung.blogspot.com/2010/01/sejarah-motor-bmw-di-indonesia.html
http://unik.supericsun.com/orang-indonesia-pertama-yang-punya-mobil
http://beszetclub.blogspot.com/2010_09_01_archive.html

Perilaku Menyebalkan Bikers

Perilaku bikers yang kita temui di jalan memang berbeda-beda. Ada yang mengindahkan unsur safety, ada juga yang acuh tak acuh dengan keadaan sekitar. Berikut sikap beberapa bikers yang tergolong menyebalkan jika kita berpapasan.
  1. Menelpon sambil berkendara
        Perilaku ini bukan hanya membahayakan diri sendiri, namun juga pengendara lain. Mereka yang senang bertelepon ria sambil berkendara, harap mengubah kebiasaan alay nya ini. Selain berbahaya, pak Polisi juga tidak akan segan untuk menilang. Alangkah baiknya jika memang penting, menepi dahulu untuk menerima telepon.
  2. Berkendara Sambil Ber sms
        Sms dari pacar ataupun dari bos memang sangat penting dan harus segera dibalas. Jika tidak, maka bisa dipastikan pacar akan marah. Namun bukan berarti harus dilakukan dengan berkendara yang tentunya akan merusak konsentrasi. Biasanya tanpa disadari, sambil ber-sms motor yang dikendarai oleng ke kanan ataupun ke kiri. Bisa-bisa ente tersambar truk dari belakang.
  3. Kebiasaan Meludah Sembarangan
        Memang menjijikkan ketika kita bertemu bikers yang seperti ini. Biasanya kita kaget lalu langsung menghindar. Inilah yang menjadi berbahaya, jika dibelakang kita ada kendaraan lain, maka dipastikan kendaraan tersebut akan langsung menyambar kita.
  4. Bikers Overload
        Harap berhati-hati jika dibelakang pengendara yang membawa bawaan seabrek ketika akan mendahuluinya. Pengendara yang membawa barang berlebih lebih sering oleng karena kapasitas yang diterima motor melebihi batas. Maka ketika akan mendahuluinya, jangan sungkan membunyikan klakson.
  5. Saling Mengobrol
        Karena lama tak bertemu, lalu tiba-tiba bertemu di jalan terjadilah percakapan. Hal ini sangat mengganggu bikers lain yang ada di belakangnya. Mereka asyik saja melakukan obrolan hangat, namun tidak sadar bahaya yang mengancam.

Jaket Air Bag DAINESE




Bukan cuma pakaian balap saja yang dilengkapi dengan airbag. Karena enggak lama lagi, Dainese bakal segera meluncurkan perangkat airbag untuk jaket harian. D-air Street Airbag ini berbeda dengan yang digunakan Valentino Rossi di balap MotoGP. Pada jaket harian ini, terdiri dari dua perangkat. Yang pertama adalah airbag yang melekat pada jaket. Sedang yang kedua adalah perangkat elektronik yang dipasang pada suspensi dengan dan rangka sepeda motor. Perangkat elektronik yang disebut dengan accelerometer sensors ini akan membaca impact dan gerakan sliding motor. Secara wireless, sensor ini bisa dengan cepat memerintahkan airbag 12 liter untuk mengembang.

Dainese mengklaim airbag-nya ini bisa terbuka hanya dalam 45 milisecond. Dainese juga yakin produknya ini 92 persen lebih aman bila dibandingkan dengan pelindung dada konvensional dan 82 persen lebih aman dibandingkan dengan pelindung tulang belakang konvensional. Jaket airbag ini rencananya akan dipamerkan untuk pertama kalinya pada EICMA Motorcycle Show di Milan, Italia pada tangga 8-13 November mendatang.


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More